Semasa anak -anak,menyeberangi sungai besar yang sedang meluap karena banjir tidak membuatku takut,begitu pula dengan mendaki gunung yang tinggi. Satu - satunya yang paling kutakuti adalah hujan badai yang disertai angin kencang.Jika cuaca sudah mulai mendung dan awan hitam terlihat menggelantung di kaki langit,hatiku mulai gelisah.Apalagi jika aku mulai melihat kilat,mendengar bunyi guntur,dan mulai merasakan hembusan angin kencang disertai butiran -butiran air yang menunjukkan bahwa hujan mulai turun. Di saat - saat seperti itu aku akan berjalan mondar - mandir di dalam rumah sambil menaikkan doa agar tidak terjadi angin kencang. Aku takut mendengar bunyi gemuruh angin dan melihat pohon -pohon yang tinggi meliuk - liuk karena tiupan angin kencang. Kondisi seperti ini selalu menjadi ancaman yang menakutkan bagiku.Seandainya ada alat pendeteksi detak jantung di saat -saat seperti itu, orang akan tahu bahwa pada saat itu jantungku berdegup begitu kencang dan kuat. Entah mengapa di masa anak-anak dulu,hujan badai,angin kencang yang disertai petir dan guntur,selalu membuatku berpikir bahwa kiamat sedang datang. Tetapi jika badai itu sudah tenang,perlahan-lahan jiwaku yang yan goncang kembali normal. Yang membuatku bisa bernapas lega,jika melihat pelangi membentang di langit sesudah hujan turun. Munculnya pelangi sesudah badai seolah - olah berkata,"Tenanglah,badai telah berlalu dan semua baik - baik saja."
Di dalam kehidupan manusia,ada saat-saat di mana badai hidup datang.Badai bisa diartikan sebagai permasalahan dan kesulitan hidup yang membuat kita merasa tertekan dan takut.Badai hidup bisa datang dalam bentuk penyakit yang berat,kesulitan ekonomi,masalah rumah tangga,masalah pekerjaan,maupun masalah dalam pelayanan. Dalam menanggapai kondisi seperti ini,sebagian orng menjadi putus asa dan mengambil jalan pintas,tetapi sebagian lagi tetap memandang Tuhan dan menaruh seluruh harapannya kepada Tuhan. Golangan kedua yang termasuk dalam hitungan orang - orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan sekalipun dihimpit dalam kesukaran,pada akhirnya merasakan kelegaan. Selama air bah yang menakutkan,Tuhan memelihara Nuh dan keluargaanya. Meskipun terapung-apung di atas air selama beberapa waktu lamanya,tetapi pada waktunya, air bah itu surut juga dan pelangi pun nampak. Kita tidak bisa menghindar dari badai kehidupan,tetapi kita bisa memilih untuk tetap setia dan percaya kepada Tuhan. Ada ungkapan yang mengatakan,"Betapapun gelap hari-hari kita dan betapapun sukarnya jalan yang kita lalui,tetapi bersama dengan Tuhan selalu ada pelangi menanti di depan."
Jika saat ini kita sedang diterpa badai hidup,janganlah takut. Teruskanlah arah hati kepada Tuhan karena Ia yang memelihara kita adalah setia. Ia selalu menuntun kita ketika melalui jan yang sukar,dan dengan tangan yang kuat Ia menggendong kiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar